Widget

Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini

Sabtu, 21 Januari 2012

Sampah Bagi Kita dan Bagi Mereka




Sahabat, kalau ada yang menyebut kata “Sampah”, pasti yang terlintas dalam benak Kita adalah sesuatu yang sudah tidak berguna, yang sudah seharusnya Kita buang, dan tidak memiliki arti sama sekali bagi Kita. Namun, mari Kita sama-sama melihat bukan dari sudut pandang harfiah, tapi dari sudut pandang lain, misalkan dari orang yang berkaitan dengan “Sampah” tersebut.
Sahabat, pada kesempatan ini, Saya akan berusaha menyampaikan apa yang Saya lihat kepada Sahabat sekalian…

Kejadian ini Saya lihat pada saat sedang di tempat cuci steam motor, kebetulan Saya baru saja pulang Rapat Organisasi, karena tempat cucinya berada persis di pinggir jalan jadi Saya bisa melihat banyak sekali kendaraan yang lewat.
Ada sebuah pemandangan yang menarik perhatian Saya, yaitu seorang yang Tua sedang menarik gerobak penuh dengan sampah botol plastik dan besi-besi tua. Beliau berjalan dengan terengah-engah, keringat yang mungkin sudah seperti guyuran air hujan, dan tanpa alas kaki…yang paling menyesakkan dada Saya adalah kondisi jalanan saat itu menanjak dan banyak sekali kendaraan yang membunyikan ‘klakson’ kendaraannya dengan keras…ada apa ini? Apakah mereka terburu-buru padahal yang berjalan di depan mereka adalah seorang tua yang sedang bekerja.
Bapak itu berjalan rintih, langkahnya berat sekali, mungkin yang dia tarik itu sangatlah berat, Saya saja mungkin tidak akan kuat menariknya. Yang paling membuat Saya tertarik adalah pada saat Bapak itu lewat di depan Saya, beliau masih sempat tersenyum kepada Saya, senyumnya ringan sekali, seolah tidak ada beban yang dia tarik, Saya pun membalas dengan senyuman

Singkat cerita, ada satu buah mobil yang bergerak mendahuluinya kemudian membuang botol minum di pinggir jalan…Saya sih sudah tidak heran,,ah biasa itu, sampah ini, wajarlah dibuang…tapi yang membuat Saya terhenyak adalah Bapak itu menghentikan langkahnya, meminggirkan gerobaknya kemudian memungut sampah botol minuman tersebut. Lho..bukankah itu sampah ya?? Kenapa masih sempat beliau menghentikan langkah kemudian memungut sampah tersebut. Saya melamun sebentar.
Saya baru menyadari ketika seorang Bapak di belakang Saya menepuk pundak Saya, Bapak itu ternyata sama seperti Saya, Sama-sama pasien cuci motor.., terjadi percakapan di antara Kami:


Bapak
:
“Mas, Bapak tadi itu tetangga Saya, Dia itu pemulung, Anak-anaknya butuh sekolah dan butuh makan, itulah yang membuat Dia kuat seperti itu, Demi keluarga, Mas”
Saya
:
“Lho pak, itu tadi Cuma satu botol aja Pak, gak ada artinya juga, apalagi Bapak tadi sampai harus berhenti gitu…kan bahaya”
Bapak
:
“yaah mas, namanya juga orang bekerja mas, bagi dia satu gelas plastik bekas minuman Aqua yang 500an itu juga sangat berharga mas, Saya tahu karena Bapak itu sendiri yang bilang ke Saya, waktu itu dia pernah bilang, “Saya mah pak, walaupun satu gelas plastik gak bakal Saya lewatin pak, lumayan buat dikiloin,,,anak juga butuh duit buat SPP”, gitu mas”
Saya
:
“wah..beda banget ya sama orang-orang kebanyakan, yaa termasuk Saya juga sih pak,hehe, kalo sampah yaa harus dibuang”
Bapak
:
“yaa itu kan karena Kita merasa cukup aja Mas, lagian Kita gak ada di posisi Bapak tadi kan?..yaa ini jadi pelajaran buat Kita semua mas, ternyata Barang yang menurut Kita gak berharga sangat berharga bagi orang lain lhooo..”
Saya
:
“iya juga sih Pak”

Kemudian Motor Saya selesai dicuci dan Saya pulang dengan mendapat pelajaran yang baru, bahwa mungkin sesuatu, misal seperti sampah, sudah tidak ada artinya apa-apa lagi bagi Kita, namun bagi orang lain itu sangat berharga, bahkan bisa membantu menyambung hidup orang-orang tertentu…

Analoginya mungkin bisa seperti ini, mungkin uang Rp 1,000 tidak berarti bagi Kita yang serba kecukupan atau mungkin hidup mewah, (ah, uang segitu mah buat apa sih??)...tapi coba Kita lihat ke luar sedikit saja, Uang Rp 1,000 bisa membuat orang saling membunuh, karena apa? Karena uang sekecil itu bagi mereka Sangat berarti…

So, Sahabat…yuk sama-sama memperbaiki diri dengan cara lebih menghargai sesuatu yang Kita miliki, sekecil apapun itu, se-tidak-berarti-nya itu bagi Kita,,,Kita juga harus sadar bahwa Dunia ini berputar, ada saatnya semua berubah sekejap mata, Karena boleh jadi sesuatu yang Kita anggap remeh hari ini, justru akan sangat Kita butuhkan di masa yang akan datang…

Remember that – Oboete iru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar