Widget

Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini

Sabtu, 29 Oktober 2011

Apa yang akan kita perbuat terhadap ayah kita??

Di suatu malam tepatnya saat semua tertidur lelap,aku sendiri dalam kehampaan yang tak pasti..,
terombang ambing oleh kuatnya angin malam,menyusuri jalan setapak penuh suara merdu binatang malam.

Saat itulah aku tertarik untuk mencari apa arti hidup yang sebenarnya,
aku bingung,aku kosong,seolah aku seperti air yang mengalir mengikuti bentuk..tak pernah melawan,tak pernah berontak.

Saat itu,saat kekosongan hati ini..aku melihat sebuah fenomena yang sangat menyentuh hati dan perasaanku.

Aku melihat seorang tua renta dengan baju compang camping,muka yang lusuh dan bau badan yang sangat menyengat sedang mengorak-arik sampah..

Saat itu pula aku berjalan mendekatinya,aku bertanya
"bapak sedang apa malam-malam begini?"
"sedang mencari sesuatu"jawabnya.

aku tertarik untuk melanjutkan pertanyaanku..
"apa yang sedang bapak cari?"tanyaku
"makanan untuk esok nak,anak-anak bapak belum makan sejak semalam dan bapak sudah janji untuk membawa makanan untuk mereka besok walaupun bapak belum makan sejak tiga hari lalu"jawabnya.

"apa??bapak belum makan?,,memangnya apa yang bapak pikirkan sampai perut sendiri belum diisi?"

"anak-anak bapak"sahutnya
"bapak ingin selalu memenuhi kebutuhannya walau nyawa bapak taruhannya,walau bapak dimaki-maki orang karena usaha bapak yang tiap hari kerja dengan mengais sampah dan mengumpulkan botol minuman bekas"tegasnya

"tapi bapak kan belum makan sejak tiga hari lalu,bagaimana mungkin bapak kuat?"

"itulah nak,perjuangan seorang ayah dalam setiap tetes darah yang mengalir dalam hidup anaknya...bapak biar tidak makan begini,bapak masih sanggup untuk berjuang,bahkan bapak masih kuat untuk menahan sakitnya ditendang,dipukul,ditolak oleh orang-orang yang lebih 'bugar' dari bapak..bapak rela sakit..menderita..apapun bapak akan lakukan..matipun bapak bersedia asalkan hidup anak-anak bapak bahagia,asalkan ia bisa bersekolah..
tidak malu pada teman-temannya karena keadaan bapaknya...bahkan bapak bersedia tidak diakui sebagai ayah,,asalkan anak bapak tidak malu dihadapan teman-temannya"tegasnya

"mungkin itu pikiran bapak saja"sahutku
lalu beliau berkata"nak,bapak berani bertaruh bahwa seluruh ayah yang ada di dunia ini pasti akan melakukan hal yang sama,mereka terima diperlakukan apa saja"

"bagi yang bekerja di kantor mereka rela dimaki-maki karena selalu berhutang pada atasan untuk mencukupi kebutuhan pendidikan beserta fasilitasnya"
"mereka rela berdesak-desakkan di kendaraan umum demi memberikan hadiah ulang tahun anaknya yang mungkin tak seberapa,semata-mata untuk menyenangkan kita sebagai anak."
"mereka rela kerja sejak pagi hingga malam bahkan mungkin sampai pagi lagi"
"bahkan mereka rela menembus kawat berduri hanya untuk mengecup kening anaknya saat anaknya tertidur"

"adapun sebagai anak,membersihkan kotoran ayam yang ada di dpan rumah kalian saja kalian berani menendang ayah,bahkan saat beliau sakit sang anak hanya asik menonton acara kasukaannya di televisi"

"apa balasan kalian terhadap ayah?"




mendadak orang tua itu lenyap sekedipan mata....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar